Kamis, 13 Juli 2017

14.07.2017 #Fqstory2

Tengah malam, adalah waktu dimana alam rasanya bersatu dengan suasana hati. Kau tau sayang? Memang aku selalu mengatakan “Aku sudah melakukan yang terbaik semampuku”. Memang, begitulah kiranya. Aku selalu berusaha menjadi apa yang kamu mau meskipun pada akhirnya, aku lah agi yang menghancurkannya.
Menjadi seseorang yang baru itu sama sekali tidak ringan bagiku. Kau tau lingkunganku, dan kuharap kau memang benar benar tau kepribadianku. Amatsangat labil sekali. Itu kenapa aku kadang membenci diriku sendiri. Satu kelemahanku yang memang dari dulu sudah kutau, dan mala mini terucap olehmu : aku tidak bisa mengoreksi kesalahanku sendiri.
Sebenarnya aku sudah lelah. Hampir bisa dibilang putus asa. Aku rasanya ingin menyerah. Kuharap Tuhan memaafkanku karena aku telah berfikir aku tidak berguna. Tangisku tidak terlalu pecah malam ini. Lumayan lah kalau dibandingkan sebelum sebelumnya. Tapi, penyesalan demi penyesalan luar biasa berdatangan. Aku tidak menemukan diriku disini. Lalu dimana? Akankah kau masih sudi menemaniku mencarinya?
Kau bilang aku sengaja melakukannya, kau bilang aku menyusun semua skenarionya. Kau tau sayang? Bahkan berfikir tidak membalas chatmu saja sama sekali tidak terlintas di otakku.
Hubungan kita baik baik saja, sampai seingatku bulan April kemarin. Awalnya satu masalah, kemudian lagi lagi lagi dan lagi. Mungkin iya, yang aku mau Young, Wild and Free. Tapi aku tau, aku sudah tidak bisa se free itu lagi kan?!
Aku marah? Jelas. Tapi siapa yang mau disalahkan. Itu adalah milikku, dan semuanya adalah tanggung jawabku. Aku tidak bisa begitu saja memarahimu, memakimu. Tidak mungkin. Semua itu berlalu begitu saja. Dan sejak hari itu, aku berjanji pada diriku bahwa aku akan mempertahankanmu bagaimanapun itu.
Jauh sebelum aku mengenalmu, pergaulanku ya begini adanya. Model pertemanan yang kukira biasa saja. Aku bukan orang independent seperti yang kamu lakukan saat ini. Sama sekali bukan anti-social. Dan, ya. Aku memang lebih terbuka kepada teman dekatku. Selama ini mereka yang mengerti tentangku. Aku suka berbagi, aku suka bercerita. Dan beribu maaf karena kamu pernah tersinggung dan menganggapku menjelek jelekan kamu. Sungguh, aku minta maaf. Karena, aku butuh bercerita apa yang sedang aku rasakan. Itu akan membuatku lega. Dan sungguh, aku bercerita apa adanya. Dan tidak ke semua orang. Kamu bisa hitung berapa sahabat dekatku dan tidak semuanya kupercaya untuk berbagi cerita.
Tidak tau lagi apa yang aku rasakan malam ini. Aku masih belum mengerti kenapa kamu dulu mendekatiku, kenapa kamu dulu menyatakan rasa itu padaku. Aku sudah menjadi yang lain sekarang. Terlalu berat untuk berkata ‘aku ingin menjadi seperti dulu’. Itu amat jauh rasanya. Sedetik yang lalu saja sudah tidak bisa ku ulangi. Lalu ini apa?
Aku sangat menyayangimu. Tanpa alasan. Ya, itu terjadi secara tiba tiba. Itu kenapa aku juga terlalu sulit menemukan alasan untuk meninggalkanmu sekarang. Kamu memang tidak sempurna, aku tau. Kamu juga bukan idaman, aku mengerti. Sungguh. Tapi aku baru menyadari bahwa selama ini, dari awal kita bertemu sampai hari ini aku belum menemukan alasan kenapa aku masih bertahan. Banyak hal yang bisa dielak sebenarnya. Mendapat respon negative, cacian, kompor, itu sudah menjadi makananku sehari hari.
Kadang aku terlalu berlarut menanggapi omongan itu, hingga aku akhirnya agak mundur dibelakangmu. Lalu, ketika positive thinkingku kembali, aku menguatkan hatiku lebih kuat lagi untuk mendekat kepadamu. Ya, memang sebangsat itu aku.
Ah sudahlah, kata Pidi Baiq :
“Jadi, Sia-sia kata-kata. Aku sedang setuju. Kita pernah senang. Harus lagi. Mari mulai."
Begini saja, aku tidak bisa berfkir jernih pagi ini.Semua memori indah, masih tersimpan rapi disini. Aku tak mau lagi menyakitimu apapun itu. Aku harap aku bisa mengkondisikan rasa rindu ini agar aku tidak ingin bertemu denganmu lagi. Aku tau siapa aku. Harusnya tidak begitu.
Memang rumit, beginilah. Ya, memang wanita. Bisanya hanya meneteskan air mata saja. itu bukan senjata, sayang. Tapi apa yang bisa kami wanita perbuat lagi. Entahlah, aku kurang mengerti tentang sandiwara. Disini aku berbicara tentang aku. Hanya itu, tidak lebih.
Aku selalu menyempatkan menyebut namamu disetiap doaku, terutama setelah solat. Kau tau kenapa? Karena aku tau, Tuhan lebih berkuasa dariku, jadi aku memintamu kepada yang menciptakan dirimu.
Sudahlah sayang, sebentar lagi subuh berkumandang, dan aku harus memaksa mata ini terpejam.
Untukmu, dari jauh, aku merindu.

-       Ditulis dengan rasa strawberry dan coklat.
nt-style:italic'> 

-       Ditulis dengan rasa strawberry dan coklat.
mily: "Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;color:#333333'>-       Ditulis dengan rasa strawberry dan coklat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BIRTHDAY GIRL !!

  Halooo My GIRLLLL !! It’s been a long time since we met last time right? I know u miss me more than everything haha. You know dear, it...